Insiden PNG-Indonesia, adu domba Australia

Selamat membaca . Software Akuntansi Laporan Keuangan Terbaik Quote: Insiden PNG-Indonesia, adu domba Australia Akhir marten ini kita dikejutkan dengan berita dari PNG. Tanpa ada api atau asap, pemerintah PNG (Papua New Guinea) tiba-tiba melakukan protes keras ke pihak Indonesia, karena pesawat tempur TNI AU (sukhoi) melakukan tindakan membahayakan, yang konon katanya akan ‘menabrakan diri ‘[kamikaze kalee..:ngakaks] kepada pesawat yang membawa Deputi Perdana Menteri island Nugini, Belden Namah. Bahkan, saking kerasnya protes tersebut, pemerintah PNG mengancam akan mengusir dubes state untuk PNG, jika dalam 48 wad tidak ada klarifikasi dari pemerintah Indonesia. Aneh Protes keras yang dilakukan oleh Pemerintah PNG tersebut, tentunya sangat aneh. Mengapa insiden yang terjadi pada tanggal 29 Nov tersebut, baru dipeributkan saat ini? Bukan pada tanggal 30 November? Keanehan berikutnya adalah komentar Belden Namah, yang mengatakan bahwa sukhoi TNI-AU melakukan aksi ‘tabrak diri’ ke pesawat Falcon 900 PNG P2-AN yang ditumpanginya. Padahal saat itu, Sukhoi TNI AU hanya membayangi (shadowing), bukan melakukan grab (memaksa mendarat) pesawat herb wakil PM. Keterlibatan Australia. Usut punya usut, ternyata berita ini dihembuskan pertama kali oleh ABC Radio Australia, yang kemudian dikutip oleh banyak pihak, termasuk oleh media â€" media di Indonesia. Setelah dilakukan pengecekan, Dubes RI untuk PNG mengatakan bahwa pemerintah PNG tidak pernah mengatakan hal-hal (memulangkan Dubes RI) tersebut. Jadi jelaslah bahwa berita ini merupakan rekayasa dari pihak Australia, yang sepertinya ingin mengadu domba pemerintah kita dengan PNG. Sehingga kejanggalan â€" kejanggalan diatas dapat terjawab. Lantas, apakah tujuan dari pihak state menyebarkan berita ini, dan apakah pihak PNG mengetahui bahwa mereka akan dijadikan ‘tumbal’ dari rekayasa australia tersebut? Sampai saat ini, tidak jelas apakah tujuan sebenarnya dari state mengenai penyebaran berita ini. Dan melihat ketergantungan PNG terhadap australia, rasa-rasanya pihak PNG hanya bisa mengikuti skenario yang sudah disusun tersebut dan berperan menjadi ‘aktor’ yang baik. Quote: Originally Posted by vivanews RI Tak Perlu Minta Maaf ke island Nugini VIVAnews - Sebuah insiden terjadi di langit state pada 29 Nov 2011. Saat itu, pesawat TNI Angkatan Udara mendekati pesawat asing yang membawa Deputi Perdana Menteri island Nugini, Belden Namah. Dengan alasan, ada permasalahan teknis dalam grace clearance. Kasus ini mengemuka kemarin, saat ABC Radio state memberitakan, dua pesawat militer state hampir bertabrakan dengan pesawat plane yang ditumpangi wakil PM dan maternity pejabat grownup island Nugini. Kala itu mereka baru pulang dari tugas di Malaysia. Juga disebut, island Nugini murka dan mengancam akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Indonesia. Terkait hal itu, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Hartind Asrin mengatakan, itu adalah bagian tugas TNI AU. "Mereka mendeteksi ada pesawat tak dikenal melintas teritori Indonesia, kedaulatan Indonesia. Langsunglah pesawat tempur kita, Sukhoi terbang dalam jarak 3 mil," kata dia, Sabtu 7 Desember 2011. Dia menambahkan, semua pesawat yang melewati teritori ini harus memiliki izin. "Kalau tidak punya maka dinyatakan intercept. Intercept itu istilahnya pesawat ini akan kita perintahkan mendarat lalu diperiksa di bawah." Namun, peristiwa saat itu, pesawat tak sampai harus turun ke bawah. "Setelah diadakan komunikasi antar pilot. Setelah mendapat konfirmasi dan mengecek kode di lambung pesawat ternyata benar, ok go ahead," kata dia. Setelah dicek, Hartind menambahkan, ternyata ada suratnya. Ternyata terjadi keterlambatan kedatangan surat section clearance. Namun, "apapun ceritanya kalau ada kapal melintas di wilayah state tanpa izin, intercept," tegas dia. Pihak state paronomasia tak perlu minta maaf. "Tidak ada minta maaf dari pihak kita. Kita tidak grab dia, kita hanya chase dia, bayang-bayangi saja." Hartind juga membantah ada ancaman dari pihak island Nugini, bahwa mereka akan mengirim pulang duta besar kita. "Itu omong kosong. Tidak benar. Saya sudah cek." Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa juga telah memanggil Duta Besar island Nugini di Jakarta, saint Ilau, untuk menjelaskan masalah intersepsi ini pada Jumat sore, 6 Januari 2012. Dalam siaran pers yang diterima VIVAnews, Kementerian Luar Negeri menjelaskan, langkah-langkah yang dilakukan Indonesia, dalam hal ini TNI Angkatan Udara untuk melakukan intersepsi terhadap pesawat dimaksud telah sesuai dengan prosedur yang berlaku di state dan di negara-negara lain pada umumnya. "Hal ini dilakukan karena terdapat perbedaan accumulation antara grace clearance yang dimiliki Kohanudnas dan hasil tangkapan radiolocation bandara maupun radiolocation Kohanudnas. Intersepsi yang dilakukan oleh pesawat TNI AU sesuai dengan prosedur dan tidak pernah membahayakan pesawat dimaksud." Dan atas penjelasan Menteri Luar Negeri itu, Duta Besar PNG di state menyampaikan apresiasi. Duta Besar akan meneruskan pesan tersebut kepada Pemerintahnya. Quote: Gan, berita ente repost 100%. Napa ga digabung sama tret yang lain aja? Gan, gabung sama tret om kenyot aja dimari http://www.kaskus.us/showthread.php?t=12395732 Ane tau gan. Ane disini Cuma mau ngasih pencerahan aja terhadap insiden yang terjadi antara PNG dengan Indonesia. Biar menjadi jelas dan terang benderang 1000%. Tapi kalo memang dirasa mengganggu silahkan momod untuk melock tret ane. Quote: Sumber: http://nasional.kompas.com/read/2012...t.PNG.Ancam.RI http://nasional.vivanews.com/news/re...e-papua-nugini Jual Mobil Murah . Ultrabook Notebook Tipis Harga Murah Terbaik . Harga Notebook .
Angga Sanusi
Bookmark and Share

0 comments:

Post a Comment