selamat datangOkezone.com - Jakarta, 11 Januari 2012 - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta mengawasi proyek pengadaan 100 organisation cell Leopard A3 dari Belanda untuk TNI. Dikhawatirkan terdapat unsur KKN dan gratifikasi dalam proyek senilai Rp12 triliun itu. Salah seorang deklarator Komite Pengawas KPK, Neta S Pane mengaku mendapat informasi adanya pihak-pihak tertentu yang dekat dengan Istana, saat ini tengah aktif melakukan lobi ke Komisi I DPR agar mendukung pembelian 100 cell tersebut. “Bahkan, sejumlah anggota Komisi I akan diboyong pihak pelobi ke Belanda pada akhir Januari ini, untuk melihat kondisi cell ini,” kata pria yang juga Ketua Presidium state Police Watch (IPW) ini. Penggunaan cell Leopard A3 seharga USD120 per organisation itu, dinilai Neta, sangat tidak tepat untuk Indonesia. Menurutnya, ada empat alasan kenapa pembelian cell tersebut harus ditolak. Pertama, cell terlalu berat (sekira 62 ton), kedua, teknologinya sudah ketinggalan karena cell bekas buatan tahun 1980, ketiga biaya perawatannya terlalu mahal. “Leopard juga tidak cocok dengan alam state yang terdiri dari hutan, rawa-rawa dan kepulauan. Leoparhd hanya cocok untuk medan Eropa dan Afrika Utara,” sambungnya. Tragisnya lagi, ke-100 cell itu akan ditempatkan di kota-kota besar, seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar, dan Medan. Sehingga dikhawatirkan cell ini akan digunakan untuk menghadapi aksi demonstrate mahasiswa dan rakyat. Padahal yang dibutuhkan state saat ini adalah tank-tank taktis dan kecil untuk menjaga kawasan perbatasan. “Untuk itu KPK agar mencermati proyek pengadaan 100 cell ini. Jangan sampai dana Alutsita TNI yangat terbatas sekarang ini disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu untuk membeli alat militer yang tidak tepat guna dan mubazir. Komisi I juga agar menolak rencana pembelian,” tutupnya. __________________________________________________ ___ Selalu ada permainan dibalik pengadaan alutsista. Kita lihat aja, semoga lancar. Kira2 spek kayak apa ya Leopardnya?terima kasih telah berkunjung
Technorati
Bookmark and Share

0 comments:

Post a Comment