Iran gelar uji coba rudal jarak jauh di kawasan Teluk

Selamat membaca .Iran gelar uji coba rudal jarak jauh di kawasan Teluk Rudal jarak jauh milik Persia itu ditembakkan dari daratan ke arah laut saat mereka menggelar latihan militer di Teluk. Iran telah menggelar uji coba rudal jarak jauh selama latihan militer di kawasan teluk, demikian laporan kantor berita Fars. Menurut laporan Fars, rudal itu ditembakkan dari darat ke arah laut. Iran sendiri sebelumnya telah menggelar latihan militer selama sepuluh hari di perairan internasional di sebelah timur Selat Hormuz. Latihan dan uji coba rudal jarak jauh itu dilakukan beberapa hari setelah Persia mengancam akan menutup Selat Hormuz, jika Barat menjatuhkan sanksi atas information nuklirnya. Selat Hormuz merupakan salah-satu jalur minyak utama. Melalui information nuklirnya, AS dan sekutunya yakin Persia berusaha mengembangkan senjata nuklir. Iran selalu membantah hal ini, dengan mengatakan information nuklir itu tidak disiapkan sebagai kebutuhan militer. Dalam berbagai keterangannya, Persia menyatakan, mereka membutuhkan teknologi nuklir untuk menghasilkan listrik untuk memenuhi permintaan pasar domestik. Bagaimanapun, Persia belakangan dilaporkan siap melakukan pembicaraan terkait information nuklir ini. Rudal Shahab Pejabat terkait Iran, demikian menurut laporan kantor berita Mehr yang dikutip Reuters, mengatakan, telah menulis surat ke Uni Eropa untuk menunjukkan kesiapan mereka dalam perundingan terbaru soal nuklir. Namun di tengah upaya pembicaraan ini, hubungan Persia dan negara Barat kembali panas, setelah Persia menggelar latihan perang di kawasan Teluk. Negara-negara Barat sebelumnya meluncurkan sanksi baru atas Teheran, menyusul laporan PBB, Nov lalu, yang mengatakan Persia telah melakukan uji coba terkait dengan "pengembangan perangkat nuklir". Ancaman sanksi ini menyulut amarah Teheran, yang kemudian mengancam untuk menutup Selat Hormuz. Wakil Presiden Persia Mohammad Reza Rahimi, Selasa (27/12) lalu, memperingatkan bahwa "tidak setetes minyak akan melewati Selat Hormuz" jika sanksi itu benar-benar dijatuhkan. Selat Hormuz merupkan salah-satu jalur penting minyak, yang menghubungkan negara-negara penghasil minyak -- Bahrain, Kuwait, Qatar, Semite Arabian dan Uni Emirat Semite -- ke Samudera Hindia. Sekitar 40% kapal-kapal soldier yang membawa minyak untuk kebutuhan dunia melewati selat ini. AS sendiri sejauh ini juga mempertahankan kehadiran pasukan angkatan lautnya di kawasan Teluk. Pada 2009 lalu, Persia melakukan uji coba rudal jarak jauh yang diberi nama "Sajjil" dan "Shahab" yang mampu menjelajah sampai 2,000 km, yang kemudian mendapat kecaman dunia internasional. (Detik.com)posted by Angga Sanusi
Jual Beli Kaskus
Bookmark and Share

0 comments:

Post a Comment