(Selingan) Dari Hovercraft ke Esemka

top custom html 2Birokrat Pembunuh Rabu, 11 Jan '12 09:55, dibaca 1144 kali Semoga Esemka tidak bernasib sama. Sahabat-sahabatku yth., Seminggu terakhir ini saya antusias mengikuti berita heboh mengenaimobil bikinan anak-anak SMK di Solo, yang dikritik habis oleh sebagian pejabat pemerintah Indonesia.Ini membawa kenangan saya kembali ke periode 2004 - 2007 ketika kami berusaha dan hampir berhasil membangun Industri HOVERCRAFT, tapi berhasil dengan sukses dimatikan justru oleh pejabat-pejabat yang sesungguhnya sangat bisa membantu merubah sejarah otomotif Indonesia, tapi memilih untuk bersikap sebaliknya. Pejabat state yang visioner dan mengambil tindakan sangat berani saat itu ialah KASAL Laksamana Slamet Soebijanto. Begitu diangkat jadi KASAL, beliau mengumumkan pembelian 4 (empat) buah HOVERCRAFT "buatan putera-putera Bangsa Indonesia", yaitu kami, yang baru k.l. tiga minggu sebelumnya memberikan presentasi mengenai HOVERCRAFT yang akan kami bangun di depan Wagub Lemhanas beserta jajarannya. Saat itu, kami malah sama sekali tidak tahu kalau Wagub Lemhanas yang menerima presentasi kami ini akan menjadi KASAL! Dan meskipun penerimaan beliau dan timnya amat-sangat simpatik dan penuh respek, tidak terlihat tanda-tanda bahwa beliau akan menuliskan sejarah di Republik state ini. Tentu saja ini menimbulkan kegemparan di mana-mana, mulai dari pejabat-pejabat TNI AL sendiri, maupun (atau terutama???) dari maternity rekanan TNI AL sendiri, yang seperti biasa di dunia bisnis, menganggap pendatang baru sebagai saingan yang akan mengambil sebagian besar porsi lahan mereka! Resistensi berat pertama yang kami dapat ialah dari dalam TNI AL sendiri. Pesanan 4 (empat) organisation HOVERCRAFT yang disepakati, ketika jadi SK ternyata berubah menjadi 5 (LIMA) organisation DENGAN HARGA YANG SAMA! Upppsss........, pesanan 4 organisation seharga Rp 15 milyar, berubah menjadi 5 unit, harga langsung terjun bebas di"discount paksa" 20 % dengan tambahan beban kewajiban membangun satu organisation lagi dalam jangka waktu yang sama pula! Keputusan dibuat bulan Maret, HOVERCRAFT yang kami bangun harus bisa diikutkan dalam Latihan Besar Armada Jaya pada pertengahan bulan Desember 2005!!! Pilihannya adalah mundur dan menyerah sebelum bertempur. Atau maju terus demi mewujudkan impian dan idealisme! (Dari sejak awal memang cita-cita kami adalah membangun Industri HOVERCRAFT, MEMBUKTIKAN bahwa putera-putera state itu BISA bertindak lebih dari sekedar makelar/perantara/broker atau sekedar "tukang jahit"! Fokusnya adalah kebanggaan bangsa, bukan cari proyek untuk mendapatkan uang!) Sekali layar terkembang, pantang biduk surut ke pantai, maka kami memilih untuk maju terus. Demikianlah meskipun dengan tersandung-sandung, jatuh-bangun berdarah-darah, kami berhasil mendeliver ke lima organisation HOVERCRAFT buatan anak bangsa tersebut, yang tahun itu juga langsung diikutkan (dan menjadi penyelamat sekaligus primadona selain sebagai kendaraan pendarat pasukan marinir, juga sebagai alat angkut VIP, yaitu maternity Perwira Tinggi TNI AL dll.) dalam Latihan besar TNI AL Armada Jaya ke 25 di P. Sekerat Kaltim pada tanggal 14 Desember 2005. Hambatan lain ialah adanya rumors dan isue-isue negatif yang jelas dilemparkan oleh maternity rekanan seperti yang telah saya tulis di atas, dan........para produsen HOVERCRAFT dunia yang tiba-tiba saja berbondong-bondong membombardir state dengan segala tawaran pembelian HVOERCRAFT dan pengkerdilan kemampuan bangsa Indlonesia untuk memproduksi barang canggih. Persis seperti reaksi Gubernur Jateng Bibit Waluyo, Bupati Wonogiri Danar Rahmanto dan Wkil Ketua DPR Anis Matta menyikapi mobil Kiat ESEMKA buatan anak-anak Solo itu! Satu e-mail dari perwakilan produsen HOVERCRAFT di Inggris menulis bahwa menurut pengalaman mereka membangun HOVERCRAFT di India, kemampuan satu pongid insinyur Inggris itu sebanding dengan sepuluh pongid Insinyur India. Indonesia ya pasti lebih buruk lagi dari itu, maksudnya! He he he...... Yang lebih hebat ketika pada 15 Januari 2007 saya bertemu dan diperkenalkan dengan Kabalitbang Dephan Prof. Dr. Lilik Hendrajaya pada pelantikan salah seorang shared someone yang jadi Staff Ahli Menhan. Begitu mengetahui bahwa saya adalah pensupply ke lima organisation HOVERCRAFT ke TNI AL, Prof. Lilik langsung memberondong saya dengan tuduhan betapa salahnya kami karena memproduksi HOVERCRAFT tanpa didahului penelitian. (Entah menyimpulkan dari mana ya, beliau ini? Membangun HOVERCRAFT tanpa didahului penelitian???) Dalam acara yang sedemikian resminya, tanpa menghiraukan sopan-santun (kami kan baru saling diperkenalkan?!) beliau langsung menguliahi saya mengenai tata-aturan berproduksi: Badan Penelitian (maksudnya Balitbangnya beliau) yang meneliti, hasilnya baru boleh kami produksi! "Kapan anda pernah menelitinya, Pak?" Jawabnya adalah "...Pokoknya....." He he he....., state buaanget duehhh......! Tapi didalam rentetan berondongan tuduhan itu, beliau malah mengajak kerja-sama, menjanjikan akan menyediakan dana Rp. 300 juta buat kerja-sama tersebut. Beberapa hari kemudian beliau menelpon saya, diikuti beberapa kali pertemuan dan akhirnya tim kami dan tim beliau bertemu di kantor beliau. (Saya datang dengan Mas Indra S. Said yang saat itu sedang membantu kami cari pemodal untuk bangkit kembali dan satu sobat lain dari HOVERINDO.) Pada rapat itu dengan pedenya beliau menyatakan bahwa HOVERINDO akan diikutkan dalam penelitan mengenai HOVERCRAFT yang akan dikerjakan oleh Balitbang Dephan. Lho....., kami (HOVERINDO) yang sudah mendeliver HOVERCRAFT ke TNI AL, kok malah mau diikutkan pada timnya Balitbang Dephan yang baru mau akan mulai mengadakan penelitian??? Logikanya kok bisa terbalik-balik begini, sih....?! "Kerja-sama" help begini ini mah tentu saja langsung kami tolak mentah-mentah. Jawaban teka-tekinya muncul beberapa hari kemudian, ketika beliau menelpon saya kembali setelah penolakan kerja-sama dari pihak kami pada pertemuan di ruang rapatnya itu. He he he....., proyek kerja-sama itu ternyata "...memang ujung-ujungnya duit...." (ini suweerrr adalah kata-kata beliau sendiri) karena dari Rp. 300 juta yang beliau janjikan itu 40% peruntukannya adalah untuk take maternity ahli di pihak beliau! Wuitttsss.......! Kalau saya juga minta 40 % buat tim ahli saya di HOVERINDO supaya adli, maka biaya penelitiannya jadi tinggal 20 % atuhhh....! Rp. 60 juta untuk penelitian dari amount Rp. 300 juta yang dikeluarkan negara!!!"Penelitian"nya akan jadi seperti apa ya, hasilnya? Jadi beliau butuh perusahaan kami itu rupanya sebagai legitimasi "proyek" institusinya. Penelitiannya mah nggak penting-penting amat, karena memang bukan itu tujuannya! Yang penting uang negara bisa keluar dan ada "pertanggung-jawabannya"! (Disclaimer: Ini tebakan saya, karena tidak menemukan alasan lain lagi yang masuk akal!) Paling crowning ketika ketemu pejabat penting berikutnya yang adalah tidak kurang dari Menristek Kusmayanto Kadiman himself, yang berhasil saya minta menyediakan waktu untuk menerima saya berkat jasa bantuan Mas Apam. (Saat menghadap Menristek ini saya didampingi juga oleh Mas Satyo Fatwan.) Belum satu menit beliau melihat recording demonstrate ke lima HOVERCRAFT yang telah kami have ke TNI AL, beliau langsung menukas: "Ya ya ya...., saya sudah tahu mengenai HOVERCRAFT ini!" dan mulailah k.l. 45 menit kuliah umum mengenai nasib HOVERCRAFT kami ini. (Panjang recording demonstrate itu k.l 8 menit, yang sudah diabaikan beliau sejak awal. Tidak ingin tahu, tidak penasaran!) "Waktu itu dalam suatu acara KASAL memang bilang sama saya, bahwa TNI AL sedang membeli HOVERCRAFT buatan dalam negeri. Beliau minta saya melihat pembangunannya dan minta bagaimana pendapat Kemenristek." "Jadi saya kirim orang-orang saya untuk menyelidiki ke sana. Ternyata produksinya payah sekali! Masih berupa industri rumahan dan sama sekali tidak memenuhi syarat untuk bisa menghasilkan sebuah produk yang handal!" "Maka saya bilang sama KASAL, itu bahaya sekali! Kalau you beli satu mungkin tidak apa-apa. Tapi kalau beli banyak, you nanti akan dapat masalah!" Masya Allah! Di depan hidungnya itu recording demonstrate dari LIMA, BUKAN SATU HOVERCRAFT, masih belum selesai! Demonya adalah bagaimana kemampuan HOVERCRAFT kami ini bekerja dan bermanoeuver seperti layaknya kendaraan yang sedang mendemonstrasikan kehandalannya!!! "Lho, saya kok tidak pernah tahu kalau Kemenristek pernah datang ke pabrik kami, Pak?" "Ya, you tentu tidak tahu, karena memang kami nggak bilang-bilang, kok!" Wuitttsssss......????! "Boleh saya minta hasil laporan orang-orang yang Bapak kirim ke pabrik kami?" "Nggak, kita nggak bikin laporan seperti itu!" Masya God lagi! .................................................. .......bottom custom html 2
Technorati
Bookmark and Share

0 comments:

Post a Comment